nusakini.com-Denpasar-Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) menyelenggarakan Talkshow “Membangun Kesadaran Masyarakat terhadap Keamanan Siber" secara hybrid dari Bali, Sabtu (13/11/2021). Talkshow yang merupakan rangkaian kegiatan International Conference on Digital Diplomacy (ICDD) Week ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga keamanan saat beraktivitas di dunia maya, agar terhindar dari adanya cyberthreat dan cyberattack.

Talkshow diisi oleh Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat; Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Harry Sufehmi; dan Kepala Prodi Teknologi dan Informasi ITB STIKOM, I Wayan Ardiyasa.

Pentingnya Keamanan Siber

Sebagai negara dengan pengguna internet terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dibayangi oleh adanya serangan siber yang mengalami peningkatan di tahun 2021 sehingga penting agar masyarakat melek terhadap keamanan siber.

“Tidak ada kebenaran yang absolut. Seluruh lapisan masyarakat memiliki kewajiban untuk bersikap dewasa dan bertanggung jawab dengan tidak mudah bereaksi dalam berinteraksi di dunia maya," tutur Rolliansyah Soemirat

​Dampak Hoax

Tantangan dan potensi perkembangan teknologi digital merupakan hal penting untuk dikelola, demi menjaga keamanan informasi melalui integritas, ketersediaan informasi secara utuh, dan akuntabilitas informasi. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi misinformasi dan disinformasi yang dikenal dengan hoax, yang dampaknya jauh lebih merusak daripada cyberattack biasa karena menyerang individu.

“Cyber-attacks kepada mesin maupun manusia dapat dihindari dengan sikap yang skeptis dan kritis terhadap informasi di dunia maya. Penanggulangan hoax bukan hanya kewajiban pemerintah, melainkan juga masyarakat secara keseluruhan," tutur Harry Sufehmi.

Senada dengan Mafindo, Kaprodi ITB STIKOM mengatakan bahwa “Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi dan wawasan mengenai dunia digital." (rls)